Tuesday, March 24, 2009

{ NIkah } Memang Harus Siap,,,,

bismillahirrahmannirrahim


"Mba,,,assalamu'alaikum,,kabarnya gimana?" sesosok ibu muda menghampiri ketika saya sedang sibuk bekerja.
"Haii,,,, wa'alaikum salam wr.wb, alhamdulillah khoir. Kamu gimana say?" sambil memperhatikan teman saya itu. Hem,, sepertinya ada yang berubah,, hingga akhirnya dia pun menyadari kalau saya memperhatikannya.
Sambil tersenyum dia menceritakan semuanya. Kurang dari satu tahun pernikahannya sudah dikaruniai seorang putra.

" Kenapa mba?kok ngeliatinnya seperti itu?ada yang aneh ya,,,," tanyanya

" Kamu kurusan say,,,,kenapa? sakit ya,,," tanya saya seadanya.
" Engga mba,,,cuma pikiran aja,,, anak ku lagi sakit, selain itu juga kurang istirahat,,,"

"Ya Allah sakit apa? moga lekas sembuh ya,,,,"
" Ya,,,begitulah mba kalau sudah berkeluarga. Apalagi kalau sudah punya anak, pasti kita fokus kesana. Anak sakit sedikit pasti jadi pikiran, selain itu yang waktu kita masih belum menikah kalau malam tidak perlu bangun kecuali sholat malam,,,sekarang harus bangun karena mendengar tangisan anak,,, Belum lagi kan kita harus menyiapkan sarapan paginya untuk suami, ngerjain ini dan itu. Selain itu fisik juga harus kuat mba,,,kalau bisa jangan gampang sakit. Ya,,,begitulah suka dukanya,,,apalagi aku kan sekarang ngajar ya,,, otomatis anak harus ditinggal ( ). Tapi sekalian pembelajaran mandiri bagi si anak juga sih mba,,,tapi kan kita kadang ga tega juga. Tapiiiiii,,,, (hem,,ada tapinya,,) ada bahagianya juga kok mba,,,, ada yang menunggu kita di rumah, yang membuat kita semakin rindu untuk pulang,dll. Dan mungkin itu kali ya,,, setengah Dien dari kita sebagai seorang wanita. Mengurus anak, keluarga, dll. Itu nikmat yang Allah berikan kepada kita."

Aku memperhatikan apa yang dia katakan, ceritanya mengalir begitu saja. Sebuah ilmu yang begitu bermanfaat. Hingga akhirnya dia bercerita

"Mba,,,ketika kita belum nikah melihat teman-teman gandengan dengan suaminya kayanya gimaaaanaaa,,gitu. Tapi nanti mah kalau sudah nikah,,kita biasa aja mba,, masing-masing. Kalau kita yang aktifis seperti ini pastinya ada aja kan ya yang namanya kegiatan, apalagi menjelang pemilu seperti ini. Suami aku bolak balik DPra, ngurus ini dan itu. Dan kita harus siap mba untuk ditinggal. Makanya mba,,,nanti kalau proses bikin perjanjian dulu,,,,dan
kesepakatan lainnya suami boleh aktiv di luar,,tapi,,, PRIORITAS kan KELUARGA jangan sampai di lupakan,,,. begitu,,,,"

subhanallah,,,,memang benar kata "ummi" ketika kita ditanya "apa anti sudah siap?" dan ternyata siap nya itu memang harus yang benar-benar siap. Siap menjalani sebuah bahtera yang indah, dimana kita tidak akan mengetahui badai apa yang akan menerjang kapal yang sedang berlayar.

Ya Robbana,,,
Kuatkanlah diri ini,,,
Siapkanlah diri ini,,
ketika Engkau memang sudah memberikan amanah itu
kepadaku,,,

Ya Robbana,,,
Engkau Maha Lembut,,
Engkau Maha Penyayang,,,
Engkau Maha Kaya,,,
Kuatkan perahu...
yang akan berlayar,,,
Mengarungi samudera yang tak pernah berujung,,,
Berikan aku kesehatan,,,
Dan Ya Allah,,,
Ampuni dosa ku
amin,,amin,,amin,,



Thursday, March 05, 2009

Surat untuk Pangeran Senja

bismillahirrahmannirrahim

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Apa kabar pangeranku?bagaimana kabar iman mu hari ini? Senja sudah mulai memerah sedang apakah kau disana? Sudah terlalu lama kau berada di hutan belantara, tidak rindukah kau untuk pulang ke rumah? Ataukah kau tersesat didalam hutan. Ah,,, aku hanya berdoa kalau keadaan mu baik-baik saja disana.

Pangeranku,,,entah sudah berapa lama kau pergi melanglang buana melakukan perjalanan yang aku sendiri tidak tau kemana tujuan mu. Pangeranku,,, adzan sore kala senja sangat indah. Hingga tanpa ku sadari air mata sudah membasahi pipi ini. Lamat-lamat ku senandungkan ayat-ayat cintaNya di sepertiga malam yang indah.

Pangeranku,,,Istana ini sepi tanpa dirimu..Baginda Raja hanya diam terpaku, memandang dari jendela berharap putranya kembali ke pangkuannya. Begitu juga dengan Ibunda Ratu.
Pangeranku,,,Entah seperti apa wajah mu saat ini, masih seperti dahulukah ketika kau pergi meninggalkanku, ataukah sudah berubah? Apakah masih bisa aku mengenali mu ketika kau pulang nanti?

Pangeranku,,,makanan kesukaan mu sudah terhidangkan di meja makan. Tidakkah kau lapar?Bagaimana pola makan mu selama berada di hutan?Senda gurau mu di meja makan kami rindukan.

Ku harap kau kembali dengan selamat, tanpa ada halang melintang. Kembali ke istana,,,kembali ke peraduan, kembali kepada kami. Aku tidak tenang selama kau pergi, tak henti ku menangis dan berdoa agar kau kembali dengan selamat. Tak henti ku titipkan salam kepada burung-burung yang berterbangan diatas sana. Agar kau pulang. Pulang ke peraduanku dengan selamat.

Rindu ini,,
semakin menjadi,,
Rindu ini,,
tidak bisa berhenti,,
Rindu ini,,
begitu sulit ku pahami,,,

Pangeran senjaku,,,
Dimanakah kau kini??