Tuesday, December 27, 2011

(Menjemput Impian) K(a)upinang (Aku) Engkau dengan BISMILLAH


Dec 27, '11  4:59 PM

Bismillah

Ujian, demi ujian telah kami lalui. Mulai dari suasana hati, melobi, dan juga restu Illahi.
Menunggu, gelisah, pemutusan ta'aruf yang dilakukan pihak keluarga saya, yang membuat (pastinya) disana sakit hati (afwan ya, akhi), dikenali dengan Ikhwan lain, disukai, dicurigai, disakiti, dan entah sudah berapa kali diri ini dita'arufi. Dan (mungkin) karena saya Kuliah, Kerja, dan Aktifitas Dakwah lainnya yang membuat mereka berpikir "Kapan ngurus Rumah Tangganya?". Atau entah alasan lainya. Hingga akhirnya berpaling. (Alhamdulillah, yang penting antum bahagia. Haturnuhun atas perhatiannya dimana antuna menanyakan kepada kakak ana, sudah walimah atau belum. Jazakallah, ya akhi)
 Dan, entah mengapa dia tak perduli atas apa yang sudah terjadi. "Ana terima anti apa adanya, BUKAN ada apanya. Tulus"  itulah yang terucap.

Mencoba, ditolak, mencoba, ditolak, diminta untuk menunggu saya lulus, dan ujian lainnya. Hingga jeda waktu itu terus berjalan, lambat, ya, terasa sangat lambat. Sebuah proses yang sangat berat. Namun, kebaikan yang dimilikinya, kebersihan hati dan do'a tulus nya, menembus Arasy Nya.
"Sebenarnya, saya nekat datang untuk melamar putri bapak. Dengan modal saya yang seperti ini" begitu ucapnya

" Terus terang, ana minder dengan anti, ukh?. Karena terasa sekali perbedaannya. Dan bila anti ada kriteria lain dan lebih sesuai, silahkan saja. Ana tidak akan menghalangi. Karena setiap orang tua pasti ingin yang terbaik bagi putri atau anaknya" sebuah kata tulus

Ternyata, ujian tak hanya sampai disini. Ya, inilah tangga dimana bila hambaNya ingin naik kelas harus diuji kembali. Ayahanda tercintanya, sakit. . Semoga segera sembuh. aamiin..

Semua atas restu Allah
Dan mungkin, memang seperti inilah prosesnya.
Proses awal ujian SETENGAH DIEN, agar kita SIAP menghadapi TANGGA UJIAN berikutnya yang entah ringan ataupun berat.

Temanmu adalah temanku juga, ya, itulah prinsip kami. Kami saling mengetahui. SILATURAHMI. itu yang ditekankan olehnya. Dan,
"Berdamailah dengan Masa Lalu". Itu yang selalu mas ajarkan padaku. Jodoh kita masih ditanganNYa...itu perlu kita ingat.

Mohon maaf, bila saya berbuat salah padamu. Entah itu kesal, atau yang lainnya.
BELIEVE. REACH WE ARE FUTURE. JANNAH

Tangerang, 27 Desember 2011
*Dalam ruang hati yang mengharap Ridho Nya
pict: google

*hitungan mundur

Link dakwahnya mas di dunia maya, satu saudara terekrut sudah dimana saya yakin kenapa memutuskan pilihan jatuh padanya :

Friday, December 23, 2011

Jaga Silaturahmi ya, Ustad


Dec 23, '11 6:14 PM
for everyone
bismillah

" apa, teteh sudah punya calon?memang ane kurang apa?" tanya nya

Sungguh, tak ada satu cacat pun yang ada pada dirimu. Wanita mana yang tidak ingin memiliki seorang suami seorang Ustadz, Hafidz Qur'an, Bisa Berbahasa Arab, dan Sedang menempuh S3 Al-Azhar. Sebuah dilema dalam diri ini, tatkala apa yang Na cita dan cintakan pergi dan, Na tidak mau terulang kembali. Allah mempertemukan kita untuk menjalin silaturahmi, kenal dan menambah saudara. Dan mohon maaf beribu maaf, tatkala pilihanku tidak jatuh pada mu. Tak ada sesuatu pun yang kurang dalam dirimu.

Namun, ternyata pilihan ku jatuh kepada lelaki biasa. Ya, sangat biasa namun entah mengapa dibalik itu ada sebuah keyakinan bahwa dia bisa menjadi seorang Imam yang luar biasa. Dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ada dalam dirinya. Yang dengan usaha dan sebuah keberanian untuk datang meminta, walaupun dalam keadaan yang tidak punya.
Karena semua harta benda yang dia punya milik keluarga tercinta. Dan usaha yang dilakukannya untuk meyakinkan keluarga saya.  Dan entah harus bagaimana menyikapi semua SMS2 yang masuk ke dalam Hand Phone ini. Jujur, saya paling takut membuat kecewa orang lain, menyakiti perasaan seseorang. Dan untuk yang satu ini sebisa mungkin saya ingin menjaga perasaan mu. Memahami apa yang kau rasakan. Dan saya mohon, untuk meng IKHLAS kan. Do'a Rabithah tak pernah putus tersampaikan dan semoga Allah SWT. memberikan pengganti yang terbaik untuk mu. Karena saya hanya berkaca, siapa saya...

Dan entah bagaimana, saya harus menyikapi setiap SMS yang datang.. IKHLAS kan saya...

" taukah kau, betapa terpuruknya aku saat ini..aku telah salah memilih jalan sehingga aku terperangkap dalam duka dan hidup penuh dengan butiran dosa di setiap hembusan nafas ini...aku yang memohon do'a darimu" bunyi SMS


*hati yang basah, laksana hujan membasahi sore ini.
Tangerang, 23 Desember 2011

Link terkait :

http://semangatdafa.multiply.com/journal/item/325/me_Riwayat_Pekerjaan_Saya?replies_read=4
Menjemput Bidadari
JIka Nama mu Yang Tercatat di Lauhul Mahfudz
Istri Dosen, Suami TUkang Foto Copy
Nikmati Saja Prosesnya
Tunjuk Satu BIntang
Ya Sudahlah